Rabu, 02 Agustus 2017

FUNDAMENTALISME RADIKAL

Picture by Google
Menurut hemat saya fundamentalis adalah  sebuah aliran atau paham yang membahas tentang  dasar-dasar atau akar dari suatu masalah. Tidak jauh berbeda dari pengertian KBBI yang mengatakan fundamentalis itu  adalah sesuatu yang bersifat mendasar. Sedangkan Radikalisme adalah Paham atau aliran yang radikal dalam politik yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis, sehingga muncul sikap ekstrem dalam aliran politik.
Ada 3 indikator  mengapa masyarakat bisa mengikuti arus radikalisme:

1.  Tidak siapnya menerima arus modernnitas

Modernitas merupakan sebuah tahap dimana  perkembangan zaman semakin tahun semakin maju dan berkembang. Mau tidak mau, siap dan tidak siap sebagai manusia yang masih diberikan Tuhan untuk tetap bisa merasakan kehiduan di bumi ini, kita akan bertemu dengan modernitas dan tentu pengaruhnya sangat besar sekali bagi perkembangan SDM di bumi ini.

Dewasa ini kita sudah memasuki abad ke-21 atau sudah berada pada tahap pos moderen yang begitu kompleks dengan permasalahan sosial maupun non sosial. Di beberapa negara majupun sudah mulai mengurangi tenaga manusia dalam bekerja. Salah satu contohnya  di sebuah  Restauran jepang terdapat sebuah Robot yang menjadi pelayan restauran. Hal ini membuktikan bahwa tenaga manusia sudah mulai bersaing dengan hasil buatannya sendiri.

2.  Kuatnya rasa tenggang rasa (rasa iba) tanpa memperhatikan aspek sosiologis.

Pada dasarnya manusia itu memiliki rasa tenggang rasa terhadap sesama manusia, namun terkadang keadaan dan situasi yang kadang memaksanya untuk mengeluarkan rasa iba itu dari dalam dirinya. Kalau kita berkaca pada masalah Radikalisasi banyak manusia atau mayoritas muslim yang muncul yang semangat untuk berjuang melawan kekerasan yang terjadi di timur tengah, hanya melihat berita dari media online, sehngga mereka sendiri terjerumus kedalama lembah yang suram.

3.  Tidak menerima pemimpin yang tidak menganut hukum syari’ah dalam tatanan bernegara

Mereka menggap negara yang tidak menganut hukum syari’ah akan semakin merugikan rakyat. Karena menurut mereka rakyat akan semakin miskin dan terus tidak mendapatkan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 


Reverensi: Hasil diskusi malam Jum'at dengan sahabat Zukadrin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar