Selasa, 17 Januari 2017

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR




STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
MAKALAH
Di susun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
Disusun Oleh:
Nama  : Irwansyah
NIM    : 15.01.0005
Dosen : Satriah, M.Pd




 
 









PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
(STAI) SANGATTA
2016

 KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan

Hidayah-Nya kepada kita semua. Salam sejahtera  semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada  Nabi Muhammad SAW yang telah menuntukan kita menuju jalan kebenaran.
Alhamdulillah, kami telah menyelesaikan tugas makalah yang

berjudul “Strategi Belajar Mengajar” yang disusun untuk memenuhi tugas bidang studi “Strategi Belajar Mengajar” tahun akademik  2016.
Saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini tidak lepas dari segala kekurangan, karena mengingat pengalaman dan pengetahuan kami yang sangat terbatas, oleh karena itu kami tidak menutupi diri dari segala saran dan kritik dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna kepada para pembaca sekalian  dan terlebih khusus kepada diri kami sendiri.


Sangatta, 9 Oktober 2016


KELOMPOK  2
PENYUSUN

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1
DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2
BAB I        PENDAHULUAN ............................................................................. 3
A.    Latar Belakang ............................................................................... 3
B.    Rumusan Masalah .................................................................   ....... 4
BAB II       PEMBAHASAN ................................................................................ 5
A.    Pengertian Strategi Belajar Mengajar ............................................. 5
B.    Macam-macam strategi Belajar Mengajar ...................................... 9
C.    Tujuan Strategi Belajar Mengajar  ................................................ 15
BAB III     PENUTUP ........................................................................................ 10
A.    Kesimpulan ................................................................................... 18
DAFTAR  PUSTAKA ....................................................................................... 19


BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Strategi pembelajaran  merupakan suatu rencana kegiatan yang didalamnya menggunakan  metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu  pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik. Pengembangan perangkat pembelajaran merupakan serangkaian proses atau kegiatan yang di lakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah ada. Langkah yang harus ditempuh dalam menetapkan strategi pembelajaran adalah berkaitan dengan cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap  paling  tepat  dan efektif  untuk mencapai sasaran.
Bagaimana cara guru memandang sesuatu persoalan, konsep, pengertian, dan teori apa yang akan digunakan dalam memecahkan sesuatu kasus, akan sangat memengaruhi hasilnya. Lalu bagaimanakah pentingnya pengembangan strategi pembelajaran dalam mempengaruhi perkembangan potensi siswa.
Berbagai macam metode yang diatur dalam strategi pembelajaran yang bertujuan untuk memberi pengetahuan yang jelas dan pasti tentang sutau pembelajaran, sehingga menetukan aspek-aspek apa saja yang harus ditentukan sebelum memulai pembelajaran harus sudah dipersiapkan dengan matang, supaya proses pembelajranberjlan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
B.       Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah anatar lain:
1. Apa pengertian dari startegi belajar mengajar ?
2. Apa macam - macam Startegi belajar mengajar ?
3.  Apa tujuan dan manfaat strategi belajar mengajar ?


BAB II
PEMBAHASAN


A.      Pengertian  Strategi  Belajar  Mengajar
Menurut Gropper strategi belajar mengajar terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain strategi belajar mengajar juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai.
Menurut  Dick and Carey Strategi belajar mengajar adalah Strategi belajar yang tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan melainkan juga termasuk didalamnya materi atau paket pengajarannya. Menurut Fadilah strategi belajar mengajar adalah salah satu komponen dalam sistem pembelajaran.
Komponen itu adalah tujuan materi, strategi dan evaluasi.[1] Pengertian strategi belajar mengajar menurut para ahli lain sebagai berikut : Suparman berpendapat strategi belajar mengajar adalah merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
 Menurut Gerlach dan Ely Strategi belajar mengajar adalah merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Sedangkan Kemp mengemukakan bahwa stategi belajar mengajar adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. J.R David Strategi belajar mengajar adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Secara umum strategi mempunyai penertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan  sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain strategi belajar mengajar adalah pola –pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujan yang telah digariskan. Dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapi tujuan yang telah digariskan ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yaitu:
1.    Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.    Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3.    Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4.    Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempumaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Dari uraian di atas tergambar bahwa ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman buat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana diinginkan sebagai hasil belajar mengajar yang dilakukan itu. Di sini terlihat apa yang dijadikan sebagai sasaran dari kegiatan belajar mengajar. Sasaran yang dituju  harus  jelas dan terarah.
Oleh karena itu, tujuan pengajaran yang dirumuskan harus jelas dan konkret, sehingga mudah dipahami oleh anak didik. Bila tidak, maka kegiatan belajar mengajar tidak punya arah dan tujuan yang pasti. Akibat selanjutnya perubahan yang diharapkan terjadi pada anak didik pun sukar diketahui, karena penyimpangan-penyimpangan dari kegiatan belajar mengajar. Karena itu, rumusan tujuan yang operasional dalam belajar mengajar mutlak dilakukan oleh guru sebelum melakukan tugasnya di sekolah.
Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara guru memandang suatu persoalan, konsep, pengertian dan teori apa yang guru gunakan dalam memecahkan suatu kasus, akan mempengaruhi hasilnya.
Satu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan pendekatan yang berbeda, akan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak sama. Norma-norma sosial seperti baik, benar, adil, dan sebagainya akan melahirkan kesimpulan yang berbeda dan bahkan mungkin bertentangan bila dalam cara pendekatannya menggunakan berbagai disiplin ilmu. Pengertian konsep dan teori ekonomi tentang baik, benar atau adil, tidak sama dengan baik, benar atau adil menurut pengertian konsep dan teori antropologi.
Kemudian tidak sama apa yang dikatakan baik, benar atau adiI kalau seseorang guru menggunakan pendekatan agama, karena pengertian konsep dan teori agama mengenai baik, benar atau adil itu jelas berbeda dengan konsep ekonomi maupun antropologi.
Begitu juga halnya dengan cara pendekatan yang digunakan terhadap kegiatan belajar mengajar. Belajar menurut Teori Asosiasi, tidak sama dengan pengertian belajar menurut Teori Problem Solving. Suatu topik tertentu dipelajari atau dibahas dengan cara menghapal, akan berbeda hasilnya kalau dipelajari atau dibahas dengan teknik diskusi atau seminar. Juga akan lain hasilnya andaikata topik yang sama dibahas dengan menggunakan kombinasiberbagai teori.
Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif. Metode atau teknik penyajian untuk memotivikasi anak didik agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, berbeda dengan cara atau metode supaya anak didik terdorong dan mampu berpikir bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Perlu dipahami bahwa suatu metode mungkin hanya cocok dipakai untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Jadi dengan sasaran yang berbeda, guru hendaknya jangan menggunakan teknik penyajian yang sama. Bila beberapa tujuan ingin diperoleh, maka guru dituntut untuk memiliki kemampuan tentang penggunaan berbagai metode atau mengombinasikan beberapa metode yangrelevan. Cara penyajian yang satu mungkin lebih menekankan kepada peranan anak didik, sementara teknik penyajian yang lain lebih terfokus kepada peranan guru atau alat-alat pengajaran seperti buku, atau mesin komputer misalnya.
Ada pula metode yang lebih berhasil bila dipakai buat anak didik dalamjumlah yang terbatas, atau cocok untuk mempelajari materi tertentu. Demikian juga bila kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam kelas, di perpustakaan, di laboratorium, di mesjid, atau di kebun, tentu metode yang diperlukan agar tujuan tercapai. Untuk masing-masing tempat seperti itu tidak sama. Tujuan instruksional yang ingin dicapai tidak selalu tunggal, bisa jadi terdiri dari beberapa tujuan atau sasaran. Untuk itu guru membutuhkan variasi dalam penggunaan teknik penyajian supaya kegiatan belajar mengajar yang berlangsung tidak membosankan.
Keempat, menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya. Suatu program baru bisa diketahui keberhasilannya, setelah dilakukan evaluasi. Sistem penilaian dalam kegiatan belajar mengajarmerupakan salah satu strategi yang tidak bisa dipisahkan dengan strategi dasar yang lain.
Apa yang harus dinilai, dan bagaimana penilaian itu harus dilakukan termasuk kemampuan yang harus dimiliki oleh guru. Seorang anak didik dapat dikategorikan sebagai anak didik yang berhasil, bisa dilihat dari berbagai segi. Bisa dilihat dari segi kerajinannya mengikuti tatap muka dengan guru, perilaku sehari-hari di sekolah, hasil ulangan, hubungan sosial, kepemimpinan, prestasi olahraga, keterampilan, dan sebagainya. Atau dapat pula dilihat dari gabungan berbagai aspek.[2]
B.       Macam-macam  Strategi  Belajar Mengajar
Strategi pembelajaran merupakan strategi atau teknik yang harus dimiliki oleh para pendidik maupun calon pendidik. Hal tersebut sangat dibutuhkan dan sangat menentukan kualifikasi atau layak tidaknya menjadi seorang pendidik, karena proses pembelajaran itu memerlukan seni, keahlian dan ilmu guna menyampaikan materi kepada siswa sesuai tujuan, efesien, dan efektif.
Berikut macam – macam strategi pembelajaran:
1.    Strategi Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan.
Dalam sistem ini guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencernanya saja secara tertib dan teratur. Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini, diantaranya :
a.       Metode  Ceramah
Metode Ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Jadi ini sesuai dengan pengertian dan maksud dari Strategi Ekspositori tersebut.
b.      Metode  Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan dengan lisan. Jadi guru memperagakan apa yang sedang dipelajari kepada siswanya.
c.       Metode  Sosiodrama
Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial. Jadi dalam pembelajaran guru memberikan penjelasan dengan mendramatisasikan tingkah laku untuk memberikan contoh kepada siswa.
2.    Strategi Inquiry
Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan. Ada beberapa hal yang menjadi utama strategi pembelajaran inquiry:
a.       Menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inquiry menempatkan siswa sebagai objek belajar.
b.      Proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
c.       Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir, strategi ini akan kurang berhasil diterapkan kepada siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk berpikir.
d.      Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa SPI merupakan strategi yang menekankan kepada pembangunan intelektual anak.
Strategi ini menggunakan beberapa metode yang relevan, diantaranya :
a.       Metode Diskusi
Metode diskuai adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Disini siswa melakukan diskusi tentang suatu masalah yang diberikan oleh guru, sehingga siswa menjadi aktif.
b.      Metode  Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas Adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Disini guru memberikan suatu tugas kepada siswa untuk diselesaikan oleh siswa, sehingga siswa menjadi aktif.
c.       Metode Eksperimen
Metode eksperimena adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Jadi metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia alami.
d.      Metode Interaksi
Metode interaksi adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang materi pembelajaran.

3.    Strategi  Pembelajaran Inkuiri Sosial
Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a.       Metode  Eksperimen
Metode eksperimen yaitu siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.
b.      Metode tugas atau resitasi
Metode tugas atau resitasi adalah metode penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Siswa diberi tugas guna menggali kemampuan dan pemahaman siswa akan tugas yang diberikan.
c.       Metode Latihan
Metode latihan Merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Siswa diajarkan untuk melatih kemampuan yang dia miliki dan lebih mengasah kemampuan yang dimiliki tersebut.
d.      Metode  Karya Wisata
Metode karya wisata adalah teknik mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa kesuatu tempat atau objekt ertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Siswa diajak untuk mendapatkan pembelajaran dari tempat atau objek yang dikunjungi.


4.    Contextual  Teaching  Learning
Contextual teaching and learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.  
Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini, diantaranya :
a.       Metode Demonstrasi
Metode Demontrasi guru memperagakan materi apa sedang dipelajari kepada siswa dengan menyangkutkan kegiatan sehari-hari, sehingga siswa lebih memahami.
b.      Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama adalah pembelajaran guru memberikan penjelasan dengan mendramatisasikan tingkah laku yang berhubungan dengan masalah sosial disekitar siswa untuk memberikan contoh kepada siswa, sehingga siswa lebih paham.
5.    Strategi Pembelajaran  Berbasis  Masalah
Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitaspembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini, diantaranya :
a.       Metode  Problem  Solving
Metode problem solving bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir sebab dalam metode problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
b.      Metode Diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.

6.    Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa. Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan. Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a.       Metode diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.
b.      Metode tanya jawab
Adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang materi pembelajaran.
c.       Metode eksperimen
Metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia alami.
7.    Strategi Pembelajaran Kooperatif/ Kelompok
Adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan, jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a.       Metode Diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.
b.      Metode Karya Wisata
Siswa membentuk suatu kelompok guna untuk mendapatkan pembelajaran dari tempat atau objek yang dikunjungi.
c.       Metode Eksperimen
Dengan berkelompok siswa melakukan eksperimen atau percobaan tentang suatu hal guna melatih kemampuan dan pemahaman mereka.
d.      Metode Tugas atau Resitasi
Siswa disuruh membuat suatu kelompok belajar, kemudian mereka diberi tugas guna menggali kemampuan, kekompakan, dan pemahaman siswa akan tugas yang diberikan.[3]
C.      Tujuan dan Fungsi Strategi belajar mengajar
Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh para ahli bahwa pengertian pembelajaran secara garis besarnya adalah suatu proses belajar mengajar antar guru dan anak didik atau pun ada sangkut pautnya dengan manusia. Dalam proses belajar mengajar, strategi belajar mengajar sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk lebih mengikatkan kualitas anak didik menuju terbinanya insan yang handal dan mampu. Tentunya untuk tujuan ini maka strategi pembelajaran termasuk dalam mengidentifikasi segala bentuk dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Muhaimin, mengemukakan bahwa strategi pembelajaran tersebut sangat bermanfaat pada setiap tahapan dan proses belajara mengajar, baik pada tahap kesiapan (Readiness), pemberian motovasi, perhatian, memberikan persepsi, retensi maupun dalam melakukan transfer ilmu pengetahuan kepada siswa. Dapat di jelaskan bahwa strategi yang dibutuhkan dalam persiapan proses belajar mengajar yang harus diperhatikan adalah kesiapan belajar siswa baik fisik maupun psikis (Jasmani-Rohani) yang memungkinkan siswa atau subjek untuk melakukan proses belajar. Selanjutnya, pada aspek pemberian motivasi, strategi sangat memberikan pengaruh pada siswa.
Strategi motivasi ini mengharuskan adanya tenaga pendorong (motivasi) atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu dalam hal ini adalah pada pencapaian tujuan proses belajar mengajar.
Atas dasar ini maka perhatian atau dapat dikatakan kesungguhan dan keseriusan siswa dalam proses belajar mengajar menjadi sangat urgen (Penting). Pada prinsip ini menyangkut suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya.
Tujuan Strategi belajar mengajar antara lain:
1.    Meningkatkan kualitas belajar. Karena jika murid atau siswa mudah memahami setiap ilmu yang disampaikan, ia pun secara otomatis akan menjadi pintar.
2. Memudahkan siswa dalam menerima ilmu. Merupakan salah satu tujuan penting dalam penerapan strategi belajar mengajar
3. Meningkatkan kualitas guru. Dengan adanya penerapan strategi ini tentunya membuat guru lebih berpikir lagi soal strategi yang lebih bagus untuk belajar siswanya. Makanya, dengan pencarian ini guru akan memiliki banyak referensi yang kemudian akan membuat sang guru menjadi lebih berkualitas.
Untuk menjelaskan tentang fungsi strategi pendidikan alangkah pentingnya untuk menjelaskan terlebih dahulu tentang fungsi pendidikan Nasional sebagai tujuan nasional dari suatu pendidikan di Indonesia. Perlunya hal ini mengingat bahwa seluruh proses pendidikan yang di selenggarakan bermuara pada fungsi pendidikan nasional itu sendiri.
Fungsi strategi pandidikan dalam arti mikro (sempit) adalah suatu cara atau teknik yang dapat membantu (secara sadar) pelaksanaan pendidikan dalam mengembangkan aspek jasmani dan rohani peserta didik. Berkenaan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, strategi pendidikan merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan termasuk dalam merencanakan pembelajaran hingga pada pelaksaan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajar muaranya pada tercapainya tujuan tersebut.[4]




BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Strategi pembelajaran adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa agar dapat mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Strategi belajar mengajar merupakan proses belajar mengajar agar tercapainya tujuan pengajaran yang efektif, efisien dan ekonomis serta dapat meningkatkan keterlibatan siswa baik secara intelektuan maupun fisik.
Dalam proses pembelajaran guru harus banyak memiliki strategis dan pembaharuan-pembaharuan dalam proses belajar mengajar sehingga membuat suasana kelas menjadi interaktif dan strategi pembelajaran juga menyangkut materi-materi yang ada dalam pengajaran. Sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.
Tujuan Strategi belajar mengajar antara lain: Meningkatkan kualitas belajar. Karena jika murid atau siswa mudah memahami setiap ilmu yang disampaikan, ia pun secara otomatis akan menjadi pintar. Memudahkan siswa dalam menerima ilmu. Merupakan salah satu tujuan penting dalam penerapan strategi belajar mengajar.
Meningkatkan kualitas guru. Dengan adanya penerapan strategi ini tentunya membuat guru lebih berpikir lagi soal strategi yang lebih bagus untuk belajar siswanya. Makanya, dengan pencarian ini guru akan memiliki banyak referensi yang kemudian akan membuat sang guru menjadi lebih berkualitas.



DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Rosdakarya Offset, 2013).
Gulo. W, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Grasindo, 2008).
http://dinap92.wordpress/.com/2013/01/12/makalah-pengertian-belajar-mengajar sbm/.
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta,  2006).


[2] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 5.
[3] Abdul Majid, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Rosdakarya Offset, 2013), hlm. 29.
[4] Gulo, W, Strategi Pembelajaran, ( Jakarta: Grasindo, 2008), hlm. 21.




2 komentar: