Kamis, 05 Januari 2017

MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM



MANAJEMEN KURIKULUM
MAKALAH
Di susun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Manajemen Pendidikan
Disusun Oleh:
Nama  : Irwansyah
Nim    : 15.01.0005
Dosen : Khusnul Wardan, M.Pd



 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIAH
 PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SANGATTA
2016




KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Salam sejahtera  semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada  Nabi Muhammad SAW yang telah menuntukan kita menuju jalan kebenaran.
Alhamdulillah, kami telah menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Manajemen Kurikulum” yang disusun untuk memenuhi tugas bidang studi “Manajemen Pendidikan” tahun akademik  2016.
Saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini tidak lepas dari segala kekurangan, karena mengingat pengalaman dan pengetahuan kami yang sangat terbatas, oleh karena itu kami tidak menutupi diri dari segala saran dan kritik dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
Dan semoga makalah ini dapat berguna kepada para pembaca sekalian  dan terlebih khusus kepada diri kami sendiri.


Sangatta, 9 Oktober 2016



Irwansyah
Nim: 15.01.0005



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1
DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2
BAB I        PENDAHULUAN ............................................................................. 3
A.    Latar Belakang ............................................................................... 3
B.    Rumusan Masalah .................................................................   ....... 3
BAB II       PEMBAHASAN ................................................................................ 4
A.    Manajemen Kurikulum ................................................................... 4
1.      Pengertian dan Ruang Lingkup................................................. 4
2.      Pedoman – pedoman pelaksanaan Kurikulum  ........................ 5
3.      Kurikulum  Muatan Lokal (KML) ........................................... 6
4.      Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ....................... 7
5.      Komponen Kurikulum Tingkatan Satuan Pendidikan ............. 9
6.      Pengembangan Silabus ........................................................... 10
BAB III     PENUTUP ........................................................................................ 12
A.    Kesimpulan ................................................................................... 12
B.    Saran-saran ................................................................................... 12
DAFTAR  PUSTAKA ....................................................................................... 13





BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Dewasa ini, dunia pendidikan menjadi kontrovesi publik baik itu  
di dalam masyarakat semu ataupun majemuk.
Masalah utama yang dihadapi pesetadidik adalah tentang kurikulum yang selalu berganti-ganti dari era 90 – sekarang. Di dalam dunia pendidikan kurikulum merupakan suatu hal yang sangat penting, karena kurikulum merupakan langkah pertama untuk membuat sistem pembelajarandapat  berjalan dengan sistematik.
Kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendekbud)  sekarang ini seakan – akan sensetivitas  terhadap dunia pendidkan sangat minim, pergantian pemimpin menjadi langkah awal pergantian kurikulum.

B.     Rumusan Masalah
Dari rumusan masalah di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Apakah yang dimaksud dengan kurikulum?
2.      Apakah yang dimaksud dengan manajemen kurikulum?
3.      Apakah fungsi dan manfaat kurikulum?



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Manajemen Kurikulum
Kurikulum merupakan sebuah program yang direncanakan secara sistematis, yakni perangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran. Oleh sebab itu, kurikulum memiliki komponen yang saling berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
1.      Pengertian manajemen kurikulum
Dilihat dari sisi sejarah, istilah kurikulum (curriculum) adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa yunani. Pada awalnya istilah ini digunakan untuk dunia olahraga yaitu untuk mengetahui berapa jarak yang harus ditemuh oleh setiap pelari.
Pada masa Yunani dahulu kala istilah “kurikulum” digunakan untuk menunjukkan tahapan-tahapan yang dilalui atau ditempuh oleh serang pelari dalam perlombaan lari estafet yang dikenal di dunia atletik.[1] Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu curir yang artinya ‘pelari’ dan curere yang berarti ‘tempat berpacu’. Jadi, Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga terutama dalam bidang atletik pada zaman romawi kuno.
Dalam bahasa prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan finish untuk memperoleh medali atau penghargaan.
Kurikulum  adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan peroses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah.[2]
UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan tercapainya  tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian. sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan.
2.      Ruang Lingkup Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan bagian integral dari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum. Pada tingkat satuan pendidikan kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum nasional (standar kompetensi/kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan dimana sekolah itu berada.[3]
3.      Pedoman-pedoman pelaksanaan kurikulum.
Selain perencanaa yang merupakan tujuan pendidkan dan susunan bahan pelajaran, pemerintah pusat mengeluarkan pedoman-pedoman umum yang harus diikuti oleh sekolah untuk menyusun perencanna yang sifatnya operasional di sekolah, pedoman-pedoman tersebut antara lain: struktur program, program penyusunan akademik, pedoman penyusunan program pembelajaran, pedoman penyusunan program (rencana) mengajar, pedoman penyusunan satuan pelajaran, pembagian tugas guru, pengatur siswa di dalam kelas.[4]
4.      Kurikulum Muatan Lokal (KML)
Kurikulum muatan lokal adalah kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan di setiap daerah/wilayah, dimana bahan pembelajarannya tersebut disesuaikan dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi serta kebutuhan pembangunan, daerah yang diorganisasikan dalam mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Adapun tujuan kurikulum muatan lokal itu sendiri yaitu:
a.        Memperkenalkan peserta didik kepada lingkungannya sendiri, ikut melestarikan budaya daerahnya termasuk kerajinan, keterampilan yang menghasilkan nilai ekonomi di daerahnya.
b.      Memberikan bekal kemampuan dan keterampilan untuk hidup di masyarakat dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta dapat menolong diri sendiri dan orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kemudian, landasan  kurikulum muatan lokal telah diatur juga didalam PP No. 28 Tahun 1990 pasal 14 ayat 3 dan selanjutnya yang dijabarkan dalam putusan Mendikbud No. 060/U1993 tentang kurikulum muatan lokal pendidikan dasar memiliki alokasi waktu tersendiri.[5]
Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) mencantumkan bahwa kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan.
Kemudian, Pasal 38 menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan dalam satuan pendidikan didasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan, serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan.[6]
5.      Kurikulum Tingkatan Satuan Pendidikan (KTSP).
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidkan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, struktur, dan Muatan Kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidkan, dan silabus.[7]
Komponen Kurikulum Tingkat Ssatuan Pendidikan (KTSP) tersebut secara garis besar mencakup:
a.       Visi dan misi satuan pendidikan
Setiap satuan pendidikan harus memiliki visi. Visi itulah yang kemudian menjadi acuan dalam mengembangkan misi dan program-program pendidikan di setiap satuan pendidikan. Visi Sekolah harus mengacu pada kebijakan pendidikan nasional dengan tetap memperhatikan kesesuaiannya dengan kebutuhan siswa.
Tujuan pendidikan Nasional yang digunakan rujukan setiap sekolah pasti sama. Akan tetapi, karena kebutuhan masyarakat yang dilayani oleh masing-masing sekolah berbeda-beda, maka visi setiap sekolah pun tidak mesti sama.
Contoh: “Sebagai lembaga pendidikan dasar yang unggul dalam prestasi dilandasi kekokohan iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa”
b.      Tujuan pendidikan satuan pendidikan
Tujuan adalah apa yang akan dicapai atau dihasilkan oleh suatu sekolah dan waktu pencapaiannya. Tujuan pendidikan Satuan Pendidikan merupakan tahapan wujud Sekolah menuju visi yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, rumusan tujuan satuan pendidikan  harus  jelas,  mudah  dipahami  oleh  semua pihak, mengacu pada visi yang telah dirumuskan, serta mewadahi semua kebutuhan warga Sekolah.
c.       Struktur muatan KTSP
Struktur program adalah susunan bidang pelajaran yang harus dijadikan pedoman KTSP.
d.      Kalender pendidikan
Menyusun rencana kerja sekolah untuk kegiatan selama satu tahun merupakan bagian manajemen terpenting yang harus sudah tersussun sebeum tahun ajaran baru.
e.       Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran, kompetisi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
f.       RPP (sumber: BSNP 2006).
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru setelah menerima tugas untuk tahun ajaran yang akan datang  adalah mempersiapkan segala sesuatu agar apabila sudah sampai saat melaksanakan mengajar tinggal memusatkan perhatian pada lingkup yang khusus yaitu interaksi belajar mengajar. [8]

6.      Komponen Kurikulum tingkat satuan pendidkan
a.       Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
Tujuan pendidkan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut:
1)      Tujuan pendidkan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandirir dan mengikuti pendidkan lebih lanjut.
2)      Tujuan pendidkan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak muliaserta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidkan lebih lanjut.
3)      Tujuan pendidkan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
b.      Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur dan Muatan KTSP pada jenjang pendidkan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
1)     Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
2)     Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
3)     Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4)     Kelompok mata pelajaran estetika
5)     Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.[9]
7.      Pengembangan Silabus
a.       Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran, kompetisi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
b.      Prinsip pengembangan silabus
1)     Ilmiah
Seluruh materi yang ada didalam silabus harus bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2)     Relavan
Materi yang ada didalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
3)     Sistematis
Komponen – komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi
4)     Konsisten
Konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5)     Aktul dan Kontekstual
Seluruh materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatiakn perkembanagn ilmu, teknologi, dan seni mutakir dalam kehiduoan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

6)     Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi de sekolah dan tuntutan, masyarakat.
7)     Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotorik).[10]





BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Kurikulum merupakan sebuah program yang direncanakan secara sistematis, yakni perangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran.
Oleh sebab itu, kurikulum memiliki komponen yang saling berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu curir yang artinya ‘pelari’ dan curere yang berarti ‘tempat berpacu’. Jadi, Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga terutama dalam bidang atletik pada zaman romawi kuno.
UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
B.     Saran-saran
Dalam pembuatan kurikulum di harapkan tidak ada pengaruh faktor politik atau kepentingan politik, sehingga dalam pembuatannya dapat mempertimbangkan dengan sebaik-baik.




DAFTAR PUSTAKA


Hasibuan Lias, 2010, Kurikulum Pemikiran Pendidikan, Jakarta: Gaung
Persada (GP Press).
Nasution Harun, 1989 Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: PT bumi Aksara,
Suharsimi Arikonto, dan Yuliana Lia, 2002, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri yogyakarta.
http://dunia-blajar.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-tujuan-dan-manfaat kurikulum.html.


[1] Lias Hasibuan, Kurikulum Pemikiran Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada (GP Press), 2010). hal 1.
[2] Harun Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: PT bumi Aksara, 1989). hal 5.
[3] http://syamsuddincoy.blogspot.co.id/2012/02/manjemen-kurikulum.html. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2016 pukul 07.00 Wita.
[4] Arikunto Suharsimi, dan Yuliana Lia, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri yogyakarta), 2009).
hlm 133.
[5] Arikunto Suharsimi, dan Yuliana Lia, ibid,....hal 143.
[7] Arikunto Suharsimi, dan Yuliana Lia, Manajemen,...hal 162.
[9] Arikunto Suharsimi,dan Yuliana Lia, Manajemen....,hal 166.
[10] Arikunto Suharsimi, dan Yuliana Lia, Manajemen...., hlm 170.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar