![]() |
Al-Farabi Ilmuan Muslim |
Kosmologi menurut
wikipedia indonesia adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala besar. Secara khusus, ilmu ini
berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu subjek.
Seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan, orang mulai melakukan pengamatan lebih rasional terhadap alam
semesta. Astronomi berkembang, dari pengamatan bintang dan planet
melebar ke studi struktur dan evolusi alam semesta. Lahirlah Kosmologi, sains
yang mencari pemahaman fundamental alam semesta. Menarik jika kita melihat hubungan Sains
dengan Teologi. Kosmologi Islam menjadi contoh yang sangat bagus untuk
menggambarkan hubungan harmonis di antara kedanya: bagaimana sains membantu
memahami al-Qur’an. Tulisan ini akan menyajikan bagaimana Islam mengajarkan
Kosmologi pada umat manusia dari literatur paling utama yaitu al-Qur’an.
kemudian kita akan melihat
bagaimana sains membahas dalam kasus yang sama. Bukan bermaksud untuk
mencocok-cocokkan agama dengan sains atau sebaliknya. Sebagai muslim tentu percaya al-Qur’an
mutlak kebenarannya, walau mungkin kemampuan kita belum cukup memahami
maknanya. Sementara kebenaran sains itu relatif, sebuah teori (dalam sains)
dianggap benar selama tidak ada teori yang membuktikan itu salah. Teori yang
dianggap benar sekarang bisa jadi usang 100 tahun lagi. Pemaparan literatur
sains yang dilakukan adalah sejauh pemahaman sains itu sendiri dan teknologi
yang mendukung. Pengamatan kita tentang alam semesta ini dalam kerangka
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Dengan tadabur, melihat,
dan merasakan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT melalui ayat –ayat yang
ada di dalam al-Qur’an
Tidak ada
cabang dari sains yang memiliki hubungan secara langsung dengan kepercayaan
agama selain kosmologi. Ilmu yang berhubungan dengan asal-usul dan
pengembangan alam semesta. Namun, adanya hubungan langsung itu sendiri masih
membingungkan. Apa yang dimaksud dengan kosmologi pada saat ini seluruhnya
berbeda dengan yang dimaksud pada abad kedelapan.
Penggunaan istilah yang serupa
dalam wacana sains, filsafat, dan agama juga menambah kebingungan. Sebagai
contoh, apa yang dimaksud Aristoteles dengan Celestial Region tidak sama menurut pendapat para Sufi, meskipun keduanya menggunakan
istilah celestial untuk menunjukkan wilayah di luar zona terrestrial.
Celestial region menurut para Sufi dihuni oleh entitas tertentu yang
memiliki karakteristik tertentu, pendapat ini sangat berbeda dengan
Aristoteles.
Kosmologi, tentu saja mengalami
perkembangan secara filosofi selama periode Yunani, tradisi ilmiah Islam, dan
bahkan sampai sekarang. Banyak data eksperimental telah ditemukan yang menjadi
fondasi langsung pada pertanyaan tentang asal-usul kosmos, utamanya secara
teoritis.
Dalam
perspektif Al-Quran tentang penciptaan alam fisik dapat diringkas sebagai berikut:
alam semesta diciptakan Alllah SWT untuk suatu tujuan. Setelah menciptakan alam
semesta dan semua yang terkandung di dalamnya, Allah tidak meninggalkannya,
karena pada realitanya seluruh ciptaan selalu membutuhkan Allah SWT, tanpa
Allah kosmos tidak akan bisa eksis. Pada saat sebelum mewujudnya suatu momen,
kepastian pengetahuan tetap berada pada Tuhan. Segala sesuatu yang ada di dunia
akan binasa. Hal ini akan diikuti dengan kebangkitan dan kehidupan jenis baru
di bawah seperangkat hukum yang sama sekali baru.
The Casino Hotel & Spa - Johannesburg - JT Hub
BalasHapusJST is an innovative and innovative entertainment venue 서산 출장샵 offering guests a variety of 천안 출장마사지 immersive entertainment experiences, including concerts, Jan 24, 목포 출장안마 2022The Christmas Day Special: The Christmas TreeDec 11, 2022The Christmas 구리 출장샵 Day Special: The Christmas 원주 출장안마 TreeDec 13, 2022The Christmas Day Special: The Christmas Tree