Sabtu, 27 Mei 2017

PERAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA

A.     Apa itu Mahasiswa ??
Mahasiswa adalah salah satu identitas sosial yang diberikan perguruan tinggi kepada individu yang sudah memenuhi syarat-syarat administratif yang ada diperguruan tinggi. Mahasiswa sudah seharusnya mempunyai prinsip idealis, yaitu terlepas dari semua bentuk doktrinasi negatif yang akan membuat mahasiswa itu sendiri tidak independen dalam berpikir dan bertindak. Sabagai mahasiswa sudah sepatutnya tidak hanya sekadar menuntut ilmu dan mencari nilai yang setinggi-tingginya.

Dewasa ini, mahasiswa sudah banyak  melupakan perannya yang sangat penting dalam membangun dan memajukan bangsa ini. Aktivitas yang dilakukan mahasiswa dikampustidak hanya belajar memahami mata kuliah yang diajarkan dosen dan mengerjakan tugas kuliah. Mahasiswa harus berkontribusi nyata dalam membela  kepentingan dan keadilan rakyat yang tertindas. Karena mahasiswa adalah salah satu unsur terpenting dalam pembangunan bangsa ini.

Mahasiswa tidak pantang menyerah dan tidak takut terhadap apapun termasuk presiden sekalipun di dalam menyampaikan aspirasi yang mereka miliki. Pandangan, pemikiran dan sikap mahasiswa inilah yang dibutuhkan dalam mewujudkan Indonesia yang progresif.

Secara garis besar ada empat peran yang harus dipikul mahasiwa:

1.      Agent of change (Agen Perubahan)

Mahasiswa memiliki peran dalam melakukan perubahan terhadap kondisi bangsanya sendiri. Saat ini bangsa kita sedang mengalami kondisi terpuruk. Dari segi ekonomi, politik, dan lain sebagainya. kita melihat masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kesenjangan antara si Kaya dan si Miskin sangat jelas sekali terlihat. Yang kaya sibuk memperkaya diri sendiri sementara yang miskin harus berjuang keras untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Dari segi politik, kita melihat banyak pejabat yang melakukan korupsi. Mereka sibuk untuk memperkaya diri sendiri dan melupakan amanahnya untuk mensejahterakan rakyat. Bagaimana ingin menyejahterakan rakyat sementara uang rakyat saja mereka curi. Sungguh ironi memang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam yang dimilikinya tetapi untuk mensejahterakan kehidupan rakyat saja, negara ini belum mampu untuk melakukannya. Untuk itu mahasiswa sebagai agent of change diharapkan dapat membuat perubahan terhadap bangsa ini.

2.      Iron Stock (Aset yang kuat)

Mahasiwa adalah aset yang penting di dalam melakukan pergerakan dan perubahan. Tentunya di dalam menjalankan peran ini mahasiswa harus memiliki skill (keterampilan) yang di dapat dari pengalaman organisasi di kampus dan mahasiswa harus memiliki akhlak mulia agar ilmu yang ia dapat dapat dipergunakan untuk melakukan hal-hal yang baik, tentunya untuk indonesia yang lebih progresif.

3.      Social control (konrol Sosial)

Mahasiswa harus lebih sensitif ketika melihat adanya gejala yang tidak beres di tengah-tengah masyarakat. Kontrol yang dilakukan oleh mahasiswa bisa saja dalam bentuk demonstrasi.

Selama ini orang berpandangan negatif terhadap mahasiswa yang melakukan demo. Padahal demo yang dilakukan oleh mahasiswa itu hanya semata-mata untuk membela kepentingan rakyat. Siapa lagi yang akan membela dan menjadi garda terdepan dalam pergerakan untuk rakyat kalau bukan mahasiswa yang notabene juga berasal dari rakyat. Tentunya demo yang dilakukan oleh mahasiswa harus mengindahkan norma-norma yang ada sehingga demo dapat berjalan dengan tertib dan damai. Selain dengan demonstrasi, mahasiswa juga dapat melakukan kontrol sosialnya dengan jalan diskusi dan melakukan kajian. Namun cara seperti apa yang tepat untuk melakukan kontrol sosial, itu dikembalikan kepada diri masing-masing mahasiswa.

4.      Moral Force (Kekuatan Moral)

Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena mahasiswa berperan sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat. Segala tingkah laku mahasiswa akan diamati dan dinilai oleh masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus pandai menempatkan diri dan hidup berdampingan di tengah-tengah masyarakat.

Itulah keempat peran yang ideal yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Implementasi dari peran tersebut dapat terwujud apabila mahasiswa memahami dan menjalani nilai-nilai yang terkandung di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. 
Pendidikan diperlukan agar mahasiswa memiliki intelektual dan wawasan yang luas sehingga membantu di dalam proses berpikir untuk mencari solusi terhadap berbagai persoalan. Penelitian diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat dengan landasan research agar karya tersebut tepat sasaran. Pengabdian masyarakat diperlukan agar ilmu yang didapat oleh mahasiswa tidak disimpan untuk dirinya sendiri tetapi berusaha agar masyarakat juga merasakan manfaat dari ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar