Nabi Ibrahim dengan ajaran
Tauhidnya sangat berdampak positif bagi masyarakat Arab jahiliyah. Salah satu
bukti dikalangan bangsa Arab masih ada yang tidak mau menyembah berhala seperti
Waraqah Ibn Naufal dan Usman Ibn Huwairis yang menganut agama Nasrani. Zaid Ibn
Umar tidak tertarik kepada agama masehi, tetapi juga enggan menyembah berhala
dan tidak mau memakai bangkai dan darah. Lain juga halnya dengan Abdullah Ibn
Jahsy yang ragu-ragu menganut agama islam yang kemudian lebih memilih agama
masehi, Agama Nasrani banyak dipeluk pendudk Nazran, Yaman, Syam. Sedangkan
agama Yahudi banyak dipeluk oleh penduduk Yahudi imigran yang tinggal di Yaman
dan Yatsrib (Madinah) serta dipeluk oleh orang-orang Persia (Iran).
Di dalam sejarah dicatat para
penganut agama nasrani saling berselisih paham mengenai kesucian Maryam. Mereka
memperdebatkan apakah Maryam lebih suci dari Isa al-Masih atau Isa al-Masih
lebih suci dari ibunya. Hal ini mengakibatkan mereka terpecah menjadi banyaknya
sekte (golongan). Kaum Yahudi membiarkan saja perselisihan itu, karena kaum
Masehi sudah mengusir kaum Yahudi dari palestina. Namun, hubungan kauh Yahudi
dengan bangsa Arab terjalin dengan baik. Melihat kondisi bangsa Arab seperti itu kaum
Hanif merasa sedih dan sangat mengharapkan dan menanti lahirnya seorang
pemimpin yang dapat menyelamatkan dan membebaskan dari kondisi keterpurukan
itu.
Oleh sebab itu, lahirnya
Muhammad ibn Abdullah sangat tepat sekali sebagai seorang revolusiones
sepanjang dunia. Dapat dikatakan bahwa dari kebudayaan Arab, islam itu tidak
mengubah apa yang sudah menjadi tradisi. Islam hadir untuk memelihara,
mengembangkan, memperbaiki, merawat, serta menyempurnakan marolitas umat, tatat
pergaulan, dan hukum keluarga. Al-Qur’an dan Sunnah memberikan perubahan yang
konkrit terhadap bangsa Arab dan bangsa-bangsa yang memeluk islam ataupun yang
tidak memeluk islam. Hal ini menjadi bagian utama dari pemikiran dan peradaban
islam, karena itu semua didukung oleh kreativitas umat islam sendiri yang
diberi ruang untuk bergerak.
Umat islam harus mampu bangkit
dan menjadi pembuat sejarah selanjutnya bahwa islam itu adalah agama yang
membawa perdamaian bukan membawa kekerasan seperti apa yang diasumsikan orang
barat. Dunia ini terlalu sempit apabila melihat islam itu sebagai agama yang
keras, intoleran, dan tidak menghargai kemajemukan.
Reverensi : Abdul Karim
Buku : Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar