PENGARUH
HASIL PENGELOLAAN KELAS TERHADAP
AKTIVITAS
BELAJAR
SISWA DI
SMP HASANUDDIN SANGATTA SELATAN
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL SINOPSIS ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR
TABEL/GAMBAR ............................................................................... iii
I.
Nama Peneliti ................................................................................................. 1
II.
Latar
Belakang ............................................................................................... 1
III.
Rumusan
Masalah ............................................................................... ....... 1
IV. Landasan
Teoritik .......................................................................................... 2
V. Hasil
Penelitian............................................................................................... 3
VI. Kesimpulan
.................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 11
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kemampuan Guru dan Siswa dalam PAKEM ........................................ 25
Tabel 2. Dimensi PAKEM dari segi Guru dan Siswa ........................................... 26
Tabel 3. Klasifikasi Guru SMP Islam DDI Sangatta Utara .................................. 35
Tabel 4. Data Siswa .............................................................................................. 36
Tabel 5. Sarana dan Prasarana SMP Islam DDI Sangatta Utara .......................... 36
Tabel 6. Pencapaian PAKEM oleh siswa .............................................................. 47
Tabel 7. Hasil Belajar Siswa kelas VII SMP Islam DDI Sangatta Utara
............. 48
Tabel 8. Hasil Belajar Siswa kelas VIII SMP Islam DDI Sangatta
Utara ............ 48
I. NAMA PENELITI
Aswadi
Nim 10.01.0047
II. LATAR BELAKANG MASALAH
Proses kegiatan merupakan rangkaian
kegiatan yang mempunyai tujuan, yaitu diperolehnya hasil belajar dari siswa.
Hasil belajar itu merupakan perubahan tingkah laku, bak berbentuk kecakapan
berpikir, sikap maupun keterampilan melakukan suatu kegiatan tertentu.
Guru memiliki peranan penting dalam
peroses kegiatan belajar mengajar (KBM), karena keberhasilan siswa dipengaruhi
oleh bagaimana siswa memandang guru mereka. Kepribadian guru, seperti memberi
perhatian, hangat, dan sportif diyakini bisa memberi motivasi yang pada
gilirannya akan meningkatkan prestasi peserta dididk. Guru juga perlu membangun
citra yang positif tentang dirinya jika ingin siswanya memberi respon dan bisa
diajak bekerjasama dalam proses pembelajaran.[1]
Selama ini
dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran guru lebih
dominan dalam kelas dan siswa kurang dilatih untuk mengembangkan pengetahuan yang diterimanya, sehingga
potensi yang ada dalam diri siswa kurang diaktualisasikan secara optimal. Dalam
proses belajar mengajar bukan hanya guru yang mempengaruhi siswa, tetapi siswa
juga mempengaruhi guru.
Perilaku guru akan berbeda, apabila
menghadapi kelas yang aktif dengan kelas yang pasif, kelas yang disiplin dengan
kelas yang kurang disiplin. Interaksi ini bukan bukan hanya terjadi antara
siswa dengan guru, tetapi antara siswa dengan manusia sumber (yaitu orang bisa
memberikan informasi), anatara siswa dengan siswa lain, dan dengan media
pembelajaran.[2]
Pembelajaran yang saat ini dikembangkan
dan banyak dikenalkan ke seluruh pelososk tanah air adalah pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat dengan PAKEM. Disebut
demikian karena pembelaran ini dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan
kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.
Maka dengan uraian diatas, Peneliti
tertarik mengadakan penelitian tantang pelaksanaan model pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan di SMP Islam
DDI Sangatta Utara.
III. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat
disimpulakan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi model pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan di SMP Islam DDI Sangatta Utara?
2. Kendala apa saja yang dihadapi ketika menerapkan
pembelajran Aktif, Kratif, Efektif dan menyenagkan di SMP Islam DDI Sangatta
Utara?
3. Solusi apa yang dilakukan ketika menghadapi kendali
dalam menerapkan pembelajran Aktif, Kreatif, dan Menyenagkan di SMP Islam DDI
Sangatta Utara?
IV. LANDALASAN TEORITIK
A. Pengertian Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan
Belajar merupakan suatu proses aktif dari peserta didik dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima caramah gurur tantang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memeberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Belajar merupakan suatu proses aktif dari peserta didik dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima caramah gurur tantang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memeberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Peran aktif
siswa sangat penting dalam rangka
pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilakan sesuatu unutk
kepentingan dirirnya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru
menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa. Menyenagkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenagkan
sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada proses belajar
mengajar.
Selain itu
keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah juga cukup jika proses pembelajaran
tidak efektif, yaitu tidak menghasilakan apa yang harus dukuasasi siswa setelah
proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran
yang harus dicapai.
Dalam
proses belajar mengajar sangat diperlukan strategi yang sangat baik dan cocok
untuk situasi dan kondisi siswa. Strategi yang sangat cocok dan menarik peserta
dididk dalam pembelajaran sekarang ini dikenal dengan nama PAKEM (Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenagkan). Disebut demikian karena pembelajaran
ini dirancang agar mengaktifkan siswa, mengembangakan kreatifitas sehingga
efektif namun tetap menyenagkan.
Adapun yang
dimaksud dengan belajar aktif, kreatif, efektif, dan menyenagkan disini adalah
sebagai berikut:
1. Pembelajaran Aktif
Dalam arti bahasa aktif adalah giat (bekerja,
berusaha).[3]
Istilah aktif, maksudnya adalah sebuah
proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengtahuan
maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri.
Ketika belajar secara pasif, peserta didik mengalami
proses tanpa rasa ingin tahu, tanpa pertayaan, dan atnpa daya tarik pada hasil.
Ketika belajar secara aktif, pelajar mencari sesuatu. Dia ingin menjawab pertanyaan, memerlukan informasi
untuk menyelesaikan masalah, atau menyelidiki cara untuk melakukan pekerjaan.
Pendidik hendaknya menyedari bahwa peserta didik memiliki berbagai cara belajar
yang berbeda-beda.[4]
Setelah peneliti mengamati proses implementasi
pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) di SMP Islam DDI
Sangatta Utara, menurut peneliti model PAKEM dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif khususnya dalam kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Dalam
pembelajaran dibutuhkan model-model atau strategi pembelajaran yang harus terus
diperbaharui, agar ditemukan inovasi-iovasi baru yang dapat mengoptimalkan
tujuan dari pembelajaran itu sendiri.
Dalam strategi pembelajaran lama atau tradisional,
dalam proses pembelajarannya lebih menekankan pada penyampaian materi-materi
yang dianggap penting sehingga tidak memperhatikan kebututhan peserta didik.
Padahal keberhasilan proses pembeljaran juga mempehatikan dari segi psikologi
kepribadian dan tingkah laku peserta didik. Sehingga dalam menemukan strategi
pembelajaran harus memperhatikan psikologi dan kepribadian anak.
Peserta didik tidak boleh dianggap sebagai wadah
kosong yang harus terus menerus diisi, Melainkan juga harus diperhatikan bahwa
seorang peserta didik telah memiliki fitrah atau bakat peserta didik ini harus
terus dioptimalkan.
Dalam pandangan pendidikan baru, berpendapat bahwa
peserta didik dalam proses pembeljaran didorong oleh motif-motif tertentu.
Dalam aktivitas belajar akan berhasil apabila berdasarkan pada motivasi yang
berasal dari diri peserta didik. Dan dengan penerapan strategi pembeljaran
PAKEM dapat membutuhkan motivasi belajar siswa.
Pembelajaran aktif dimaksud ebagai sebuah proses aktif
membangun makna dan pemahaman dari motivasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman
oleh peserta didik sendiri. Sehingga dalam pembelajaran seoang guru diharapkan
mampu menciptakan suasana yang memungkinkan peerta didik dapat aktif dalam
proses pembelajaran.
Kreatif dalam pembelajaran memiliki makna bahwa dalam
pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreativitas pada diri
peserta didik, sehingga dalam pembelajaran seorang guru dituntut untuk mampu
menciptakan kegiatan pembeljaran yang beragam sehingga potensi peserta didik dapat
berkembang dengan maksimal.
Efektif bearti bahwa model pembelajaran apapun yang
dipilih harus menjamin bahwa tujuan pembeljran akan tercapai secara maksimal.
Hal ini dapat dibuktikan dengan tercapainya kompetensi yang adapat dilihat
dengan adanya perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada diri peserta
didik.
Dalam praktiknya pembelajaran di SMP Islam DDI
Sangatta Utara menggunakan model pembelajaran PAKEM. Hal ini dapat dilihat
dengan pemanfaatan metode atau strategi
pembelajaran, yaitu metode diskusi kelompok kecil (small group discussion).
Metode small group discussion merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif
(active learning) PAKEM.
Dalam pelaksanaan metode diskusi kelompok keci,
merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat berlangsung dengan
menyenangkan, karena siswa tidak hanya duduk diam mendengarkan guru menerangkan
materi. Sehinggga siswa akan termotivasi untuk senang dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Selain penerapan metode yang tepat, salah satu contohnya adalah
metode diskusi kelompok kecil (small
group discussion) dalam implementasi PAKEM hal lain yang juga harus
diperhatikan adalah mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang
menarik.
Dengan demikian penataan kelas harus menarik. Hasil pekerjaan
siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas. Hal ini diharapkan
dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih baik dan dapat juga untuk
menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Ruang kelas yang diatur sehingga menjadi
lingkungan belajar yang menarik, dapat membantu guru dalam proses pembelajaran,
karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
Implementasi model PAKEM di SMP Islam DDI Sangatta
Utara akan terus disempurnakan, yaitu dengan meminimalisisr kendala dan
berusaha untuk mencari solusi atas kendala yang dihadapi. Beberapa kendala yang
dihadapi dalam implementasi model PAKEM diantaranya adalah:
a. Sarana dan prasarana, masih terbatasnya ketersediaan
sarana dan prasarana yang mendukung implementasi PAKEM di SMP Islam DDI Sangatta
Utara.
b. Guru, kemampuan guru yang terbatas dalam menentukan
metode yang tepat dalam menyampaikan materi.
c. Siswa, masih ada siswa yang semua mereka sendiri dalam
proses pembeljaran, kurang aktif ketika diskusi sedang berlangsung.
V. HASIL PENELITIAN
A. Jumlah siswa di SMP Islam DDI Sangatta Utara
NO
|
KELAS
|
JENIS KELAMIN
|
||
L
|
P
|
JUMLAH
|
||
1
|
Kelas VII
|
12
|
6
|
18
|
2
|
Kelas VIII
|
10
|
8
|
18
|
3
|
Kelas IX
|
10
|
13
|
23
|
JUMLAH
|
32
|
27
|
59
|
Pembelajaran
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dimaksud sebagai pembelajaran yang
diramcang agar mengaktifkan anak, mengembagkan keatifitas sehingga namun tetap
menyenangkan.
Aktif yang
dimaksud bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga siswa aktif dalam bertanya, mempertanyakan, dan
mengemukakakn gagasan. Dalam praktiknya implementasi PAKEM di SMP Islam DDI
Sangattta Utara memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Memahami sifat yang dimiliki siswa
2. Mengenal siswa secara perorangan
3. Memanfaatkan perilaku
siswa dalam pengorganisasian belajar
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan mememcahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkngan belajar
yang menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan
klegiatan belajar.[5]
Guru disini berperan sebagai fasilitator dan mediator
sehingga siswa mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan
ini dimaksud agar siswa dapat berperan aktif dan kreatif dalam pemebelajaran,
karena materi berasal dari siswa. Jadi guru hanya menjadi fasilitator.[6]
Kegiatan proses
belajar mengajar di SMP Islam DDI, tidak hanya berlangsung di dalam
kelas tetapi juga di luar kelas (pembelajaran Kontekstual). Hal ini dimaksud
agara siswa lebih aktif dan kreatif, jadi siswa tidak tergantung terus pada
gurunya. Dalam praktik pembelajaran seperti ini membuat peserta didik menjadi
senang dalam KBM, karena pembelajarn tidak hanya didalam kelas dengan duduk
manis saja. Keberadaan seoang guru dalam metode ini adalah fasilitator,
maksudnya dalam pembelajaran guru memberi arahan-arahan kepada siswa dan siswa
sendiri langsung mempraktikan materi pelajaran pada tindakan nyata.[7]
Salah satu contoh implementasi PAKEM di SMP Islam DDI
adalah penerapan metode-metode pembelajran yang mengajak siswa aktif dalam
pembelajaran, yaitu dengan menerapkan
strategi-strategi pembelajaran yang membawa dalam proses pembelajarn PAKEM,
antara lain: menulis pengalaman secara langsung, small group discussion
(diskusi kelompok kecil) serat menonton bersama mengenai materi yang
disampaikan.[8]
Ketika model PAKEM digunakan di SMP Islam DDI dalam
kegiatan di luar kelas umumnya dan di dalam kelas pada khususnya terlihat ada
perubahan karakter siswa contoh kecil adalah siswa sangat memperhatikan
penataan kelas dan kebersihan sehingga motivasi belajar bukan hanya siswa
tetapi guru pun ikut semangat mengajar.[9]
B. Hasil belajar siswa Melalui Model PAKEM
Dalam
praktiknya penerapan PAKEM di SMP Islam DDI Sangatta Utara telah diterapkan
dengan baik. Hal ini terbukti dengan digunakannya metode-metode yang mengajak
siswa aktif dalam proses pembelajran, sehingga dalam proses pembelajarana siswa
tidak merasa bosan.
Perbedaan
yang dirasakan oleh siswa keteka materi yang disampaiakn melalui metode ceramah
dengan model PAKEM, siswa hanya mendengarkan apa yang dijelaskan sehingga
cenderung membosankan. Berbeda halnya dengan diterapkannya model PAKEM, siswa
menjadi lebih aktif karena dapat berperan serta mengemukakan pendapat.
Dampak yang
dirasakan siswa dengan adanya model PAKEM ini siswa lebih dapat memahamai denga
baik materi yang disampaikan oleh Bapak/Ibu guru karena bisa ikut beperan aktif
dalam pembelajaran , antara siswa yang satu dan siswa yang lainnya juga dapat
saling bertukar informasi dan dapat memecahkan masalah secara bersama-sama.
Hasil belajar siswapun meningkat.[10]
Selain
hasil belajar siswa meningkat dampak lain yang dirasakan adalah rasa berbagai
penapat, pendukung, serta kerjasama ketika menemukakan persoalan dilingkungan
sekolah juga menjadi dampak positif dari penerapan model PAKEM di SMP Islam
Sangatta Utara, terutama dikelas VII (tujuh) denga jumalah 17 orang.[11]
VI. SIMPULAN
Berdasarkan uraian hasil penelitian yang
telah disajikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
A. Implementasi Model Pembelajaran Aktif, Kreatif,
efektif, dan Menyenagkan (PAKEM) mempunyai dampak positif bagi perkembangan
belajar siswa Karena melalui model PAKEM siswa tidak hanya diam mendengarkan
penjelasan dari guru, tetapi ikut berperan aktif dan bebeas untuk mengutarakan
hasil pemikirannya. Siswa juga menjadi kreatif dalam berbagai hal misalnya
siswa dapat menata ruangan kelasnya dengan baik, sehingga tidak menimbulakan
kejenuhan dalam belajar, hasil belajar siswapun juga meningkat.
B. Hasil penerapan model PAKEM berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran. Indikator peningkatan mtu tersebut adalah:
Denagan penerapan PAKEM, siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, khususnya
dalam pembelajaran, siswa dapat mengembangakan potensii yang dimilikinya dan
mengembangakan daya imajinasi secara maksimal, memberikan kesempatan kepada
anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan
lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif, dengan adanya PAKEM hasil belajar
lebih meningkat dengan baik dan guru dapat menciptakan metode-metode yang
efektif, sehingga siswa lebih mudah memahami pelajaran.
Selain itu guru juga memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan keterampilan dengan cara mengumpulkan data, menarik
kesimpulan, menulis laporan serta pengamatannya sendiri.
C. Kendala yang dihadapi ketika menerapkan PAKEM
diantaranya adalah masih ada siswa yang hanya duduk dan diam mendengarkan
ketika diskusi sedang berlangsung, sarana prasarana yang kurang memadai.
D. Untuk menghadapi kendala yang dihadapi, guru
memberikan beberapa solusi diantaranya adalah memberikan umpan kepada siswa
baik berupa pertanyaan atau pernyataan, memberikan motivasi kepada siswa untuk
berani mengemukakan pendapat, mengakses berbagai informasi dan pengetahuan
untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Jamaludin,
Pembelajaran yang Efektif: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi
Siswa, Jakarta: Proyek Sinkronisasi dan koordinasi Pembangunan Pendidikan Nasional
Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2002.
Usman,
Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: remaja Rosdakarya, 2005.
Tim
Penyusun Kamus Pusat
Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarata: Balai
Pustaka, 2005, Cet III.
Silberman,
Mel, Active Learning: 101 Strategi To Teach Any Subject, terj. Sadjuli,
dkk, Yogyakarta: YAPPENDIS, 1996.
Hasil
Wawancara dengan Ibu Irmawati selaku wakakurikulum di SMP Islam DDI pada Pukul
10.30 Wita tanggal 8 September 2016
Hasil
Wawancara dengan Bapak Rahmat selaku waka
kesiswaan di SMP Islam DDI pada Pukul 10.00 Wita tanggal 11 September 2016
[1] Jamaludin, Pembelajarany
yang Efektif: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Siswa, (Jakarta:
Proyek Sinkronisasi dan koordinasi Pembangunan Pendidikan Nasional Jendral
Kelembagaan Agama Islam, 2002), hlm. 36.
[2] Moh. Uzer
Usman, Menjadi Gurur Profesional, Bandung: remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 9.
[3] Tim Penyusun
Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarata: Balai Pustaka,
2005) hlm. 23.
[4] Mel Silberman,
Active Learning: 101 Strategi To Teach Any Subject, terj. Sadjuli, dkk,
(Yogyakarta: YAPPENDIS, 1996), hlm. 5-6.
[5] Hasil Wawancara
dengan Ibu Irmawati selaku wakakurikulum di SMP Islam DDI pada Pukul 10.30 Wita
tanggal 8 September 2016.
[6] Hasil Wawancara,
dengan Ibu Irmawati selaku wakakurikulum di SMP Islam DDI pada Pukul 10.30 Wita
tanggal 8 September 2016.
[7] Hasil Wawancara
dengan Ibu Irmawati selaku wakakurikulum di SMP Islam DDI pada Pukul 10.30 Wita
tanggal 8 September 2016.
[8] Hasil Wawancara
dengan Ibu Irmawati selaku wakakurikulum di SMP Islam DDI pada Pukul 10.30 Wita
tanggal 8 September 2016.
[9] Hasil Wawancara
dengan Bapak Rahmat selaku waka
kesiswaan di SMP Islam DDI pada Pukul 10.00 Wita tanggal 11 September 2016.
[10]
Hasil Wawancara
dengan Nur Hikmah salah satu siswa kelas
IX di SMP Islam DDI pada Pukul 11.20 Wita tanggal 8 September 2016.
[11]
Hasil Wawancara
dengan Muhammad Irfan selaku ketua kelas VII (tujuh) di SMP Islam DDI pada
Pukul 10.30 Wita tanggal 11 September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar