Minggu, 01 Januari 2017

PENGARUH HASIL PENGELOLAAN KELAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SMP HASANUDDIN SANGATTA SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015


PENGARUH HASIL PENGELOLAAN KELAS TERHADAP

AKTIVITAS BELAJAR
SISWA DI SMP HASANUDDIN SANGATTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL SINOPSIS ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL/GAMBAR ............................................................................... iii
I.            Nama Peneliti ................................................................................................. 1
II.          Latar Belakang ............................................................................................... 1
III.        Rumusan Masalah ...............................................................................   .......  1
IV.         Landasan Teoritik ......................................................................................... 2
V.            Hasil Penelitian............................................................................................... 3
VI.         Kesimpulan .................................................................................................... 10
DAFTAR  PUSTAKA ............................................................................................. 11



DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kemampuan Guru dan Siswa dalam PAKEM ........................................ 25
Tabel 2. Dimensi PAKEM dari segi Guru dan Siswa ........................................... 26
Tabel 3. Klasifikasi Guru SMP Islam DDI Sangatta Utara .................................. 35
Tabel 4. Data Siswa .............................................................................................. 36
Tabel 5. Sarana dan Prasarana SMP Islam DDI Sangatta Utara .......................... 36
Tabel 6. Pencapaian PAKEM oleh siswa .............................................................. 47
Tabel 7. Hasil Belajar Siswa kelas VII SMP Islam DDI Sangatta Utara ............. 48
Tabel 8. Hasil Belajar Siswa kelas VIII SMP Islam DDI Sangatta Utara ............ 48





I.        NAMA PENELITI
Aswadi 
Nim 10.01.0047
II.      LATAR BELAKANG MASALAH
Proses kegiatan merupakan rangkaian kegiatan yang mempunyai tujuan, yaitu diperolehnya hasil belajar dari siswa. Hasil belajar itu merupakan perubahan tingkah laku, bak berbentuk kecakapan berpikir, sikap maupun keterampilan melakukan suatu kegiatan tertentu.
Guru memiliki peranan penting dalam peroses kegiatan belajar mengajar (KBM), karena keberhasilan siswa dipengaruhi oleh bagaimana siswa memandang guru mereka. Kepribadian guru, seperti memberi perhatian, hangat, dan sportif diyakini bisa memberi motivasi yang pada gilirannya akan meningkatkan prestasi peserta dididk. Guru juga perlu membangun citra yang positif tentang dirinya jika ingin siswanya memberi respon dan bisa diajak bekerjasama dalam proses pembelajaran.[1]
Selama ini  dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran guru lebih dominan dalam kelas dan siswa kurang dilatih untuk mengembangkan  pengetahuan yang diterimanya, sehingga potensi yang ada dalam diri siswa kurang diaktualisasikan secara optimal. Dalam proses belajar mengajar bukan hanya guru yang mempengaruhi siswa, tetapi siswa juga mempengaruhi guru.
Perilaku guru akan berbeda, apabila menghadapi kelas yang aktif dengan kelas yang pasif, kelas yang disiplin dengan kelas yang kurang disiplin. Interaksi ini bukan bukan hanya terjadi antara siswa dengan guru, tetapi antara siswa dengan manusia sumber (yaitu orang bisa memberikan informasi), anatara siswa dengan siswa lain, dan dengan media pembelajaran.[2]
Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelososk tanah air adalah pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat dengan PAKEM. Disebut demikian karena pembelaran ini dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.
Maka dengan uraian diatas, Peneliti tertarik mengadakan penelitian tantang pelaksanaan model pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan di SMP Islam  DDI Sangatta Utara.

III.   PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulakan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana implementasi model pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan di SMP Islam DDI Sangatta Utara?
2.      Kendala apa saja yang dihadapi ketika menerapkan pembelajran Aktif, Kratif, Efektif dan menyenagkan di SMP Islam DDI Sangatta Utara?
3.      Solusi apa yang dilakukan ketika menghadapi kendali dalam menerapkan pembelajran Aktif, Kreatif, dan Menyenagkan di SMP Islam DDI Sangatta Utara?

IV.   LANDALASAN TEORITIK
A.    Pengertian Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan
               Belajar merupakan suatu proses aktif dari peserta didik dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima caramah gurur tantang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memeberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
  Peran aktif  siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilakan sesuatu unutk kepentingan dirirnya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenagkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenagkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada proses belajar mengajar.
  Selain itu keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah juga cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilakan apa yang harus dukuasasi siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
   Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan strategi yang sangat baik dan cocok untuk situasi dan kondisi siswa. Strategi yang sangat cocok dan menarik peserta dididk dalam pembelajaran sekarang ini dikenal dengan nama PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenagkan). Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan siswa, mengembangakan kreatifitas sehingga efektif namun tetap menyenagkan.
  Adapun yang dimaksud dengan belajar aktif, kreatif, efektif, dan menyenagkan disini adalah sebagai berikut:
1.      Pembelajaran Aktif
Dalam arti bahasa aktif adalah giat (bekerja, berusaha).[3] Istilah aktif, maksudnya adalah  sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengtahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri.
Ketika belajar secara pasif, peserta didik mengalami proses tanpa rasa ingin tahu, tanpa pertayaan, dan atnpa daya tarik pada hasil. Ketika belajar secara aktif, pelajar mencari sesuatu. Dia ingin  menjawab pertanyaan, memerlukan informasi untuk menyelesaikan masalah, atau menyelidiki cara untuk melakukan pekerjaan. Pendidik hendaknya menyedari bahwa peserta didik memiliki berbagai cara belajar yang berbeda-beda.[4]
Setelah peneliti mengamati proses implementasi pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) di SMP Islam DDI Sangatta Utara, menurut peneliti model PAKEM dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif khususnya dalam kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Dalam pembelajaran dibutuhkan model-model atau strategi pembelajaran yang harus terus diperbaharui, agar ditemukan inovasi-iovasi baru yang dapat mengoptimalkan tujuan dari pembelajaran itu sendiri.
Dalam strategi pembelajaran lama atau tradisional, dalam proses pembelajarannya lebih menekankan pada penyampaian materi-materi yang dianggap penting sehingga tidak memperhatikan kebututhan peserta didik. Padahal keberhasilan proses pembeljaran juga mempehatikan dari segi psikologi kepribadian dan tingkah laku peserta didik. Sehingga dalam menemukan strategi pembelajaran harus memperhatikan psikologi dan kepribadian anak.
Peserta didik tidak boleh dianggap sebagai wadah kosong yang harus terus menerus diisi, Melainkan juga harus diperhatikan bahwa seorang peserta didik telah memiliki fitrah atau bakat peserta didik ini harus terus dioptimalkan.
Dalam pandangan pendidikan baru, berpendapat bahwa peserta didik dalam proses pembeljaran didorong oleh motif-motif tertentu. Dalam aktivitas belajar akan berhasil apabila berdasarkan pada motivasi yang berasal dari diri peserta didik. Dan dengan penerapan strategi pembeljaran PAKEM dapat membutuhkan motivasi belajar siswa.
Pembelajaran aktif dimaksud ebagai sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari motivasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Sehingga dalam pembelajaran seoang guru diharapkan mampu menciptakan suasana yang memungkinkan peerta didik dapat aktif dalam proses pembelajaran.
Kreatif dalam pembelajaran memiliki makna bahwa dalam pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreativitas pada diri peserta didik, sehingga dalam pembelajaran seorang guru dituntut untuk mampu menciptakan kegiatan pembeljaran yang beragam sehingga potensi peserta didik dapat berkembang  dengan maksimal.
Efektif bearti bahwa model pembelajaran apapun yang dipilih harus menjamin bahwa tujuan pembeljran akan tercapai secara maksimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan tercapainya kompetensi yang adapat dilihat dengan adanya perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada diri peserta didik.
Dalam praktiknya pembelajaran di SMP Islam DDI Sangatta Utara menggunakan model pembelajaran PAKEM. Hal ini dapat dilihat dengan pemanfaatan  metode atau strategi pembelajaran, yaitu metode diskusi kelompok kecil (small group discussion). Metode small group discussion merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif (active learning) PAKEM.
Dalam pelaksanaan metode diskusi kelompok keci, merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat berlangsung dengan menyenangkan, karena siswa tidak hanya duduk diam mendengarkan guru menerangkan materi. Sehinggga siswa akan termotivasi untuk senang dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selain penerapan metode yang tepat, salah satu contohnya adalah metode  diskusi kelompok kecil (small group discussion) dalam implementasi PAKEM hal lain yang juga harus diperhatikan adalah mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.
Dengan demikian penataan kelas harus menarik. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas. Hal ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih baik dan dapat juga untuk menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Ruang kelas yang diatur sehingga menjadi lingkungan belajar yang menarik, dapat membantu guru dalam proses pembelajaran, karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
Implementasi model PAKEM di SMP Islam DDI Sangatta Utara akan terus disempurnakan, yaitu dengan meminimalisisr kendala dan berusaha untuk mencari solusi atas kendala yang dihadapi. Beberapa kendala yang dihadapi dalam implementasi model PAKEM diantaranya adalah:
a.       Sarana dan prasarana, masih terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung implementasi PAKEM di SMP Islam DDI Sangatta Utara.
b.      Guru, kemampuan guru yang terbatas dalam menentukan metode yang tepat dalam menyampaikan materi.
c.       Siswa, masih ada siswa yang semua mereka sendiri dalam proses pembeljaran, kurang aktif ketika diskusi sedang berlangsung.
V.      HASIL PENELITIAN
A.    Jumlah siswa di SMP Islam DDI Sangatta Utara
NO
KELAS
JENIS KELAMIN
L
P
JUMLAH
1
Kelas VII
12
6
18
2
Kelas VIII
10
8
18
3
Kelas IX
10
13
23
JUMLAH
32
27
59
Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dimaksud sebagai pembelajaran yang diramcang agar mengaktifkan anak, mengembagkan keatifitas sehingga namun tetap menyenangkan.
Aktif yang dimaksud bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif dalam bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakakn gagasan. Dalam praktiknya implementasi PAKEM di SMP Islam DDI Sangattta Utara memperhatikan hal-hal  sebagai berikut:
1.      Memahami sifat yang dimiliki siswa
2.      Mengenal siswa secara perorangan
3.      Memanfaatkan perilaku  siswa dalam pengorganisasian belajar
4.      Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan mememcahkan masalah
5.      Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkngan belajar yang menarik
6.      Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
7.      Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan klegiatan belajar.[5]
Guru disini berperan sebagai fasilitator dan mediator sehingga siswa mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksud agar siswa dapat berperan aktif dan kreatif dalam pemebelajaran, karena materi berasal dari siswa. Jadi guru hanya menjadi fasilitator.[6]
Kegiatan proses  belajar mengajar di SMP Islam DDI, tidak hanya berlangsung di dalam kelas tetapi juga di luar kelas (pembelajaran Kontekstual). Hal ini dimaksud agara siswa lebih aktif dan kreatif, jadi siswa tidak tergantung terus pada gurunya. Dalam praktik pembelajaran seperti ini membuat peserta didik menjadi senang dalam KBM, karena pembelajarn tidak hanya didalam kelas dengan duduk manis saja. Keberadaan seoang guru dalam metode ini adalah fasilitator, maksudnya dalam pembelajaran guru memberi arahan-arahan kepada siswa dan siswa sendiri langsung mempraktikan materi pelajaran pada tindakan nyata.[7]
Salah satu contoh implementasi PAKEM di SMP Islam DDI adalah penerapan metode-metode pembelajran yang mengajak siswa aktif dalam pembelajaran,  yaitu dengan menerapkan strategi-strategi pembelajaran yang membawa dalam proses pembelajarn PAKEM, antara lain: menulis pengalaman secara langsung, small group discussion (diskusi kelompok kecil) serat menonton bersama mengenai materi yang disampaikan.[8]
Ketika model PAKEM digunakan di SMP Islam DDI dalam kegiatan di luar kelas umumnya dan di dalam kelas pada khususnya terlihat ada perubahan karakter siswa contoh kecil adalah siswa sangat memperhatikan penataan kelas dan kebersihan sehingga motivasi belajar bukan hanya siswa tetapi guru pun ikut semangat mengajar.[9]
B.     Hasil belajar siswa Melalui Model PAKEM
Dalam praktiknya penerapan PAKEM di SMP Islam DDI Sangatta Utara telah diterapkan dengan baik. Hal ini terbukti dengan digunakannya metode-metode yang mengajak siswa aktif dalam proses pembelajran, sehingga dalam proses pembelajarana siswa tidak merasa bosan.
Perbedaan yang dirasakan oleh siswa keteka materi yang disampaiakn melalui metode ceramah dengan model PAKEM, siswa hanya mendengarkan apa yang dijelaskan sehingga cenderung membosankan. Berbeda halnya dengan diterapkannya model PAKEM, siswa menjadi lebih aktif karena dapat berperan serta mengemukakan pendapat.
Dampak yang dirasakan siswa dengan adanya model PAKEM ini siswa lebih dapat memahamai denga baik materi yang disampaikan oleh Bapak/Ibu guru karena bisa ikut beperan aktif dalam pembelajaran , antara siswa yang satu dan siswa yang lainnya juga dapat saling bertukar informasi dan dapat memecahkan masalah secara bersama-sama. Hasil belajar siswapun meningkat.[10]
Selain hasil belajar siswa meningkat dampak lain yang dirasakan adalah rasa berbagai penapat, pendukung, serta kerjasama ketika menemukakan persoalan dilingkungan sekolah juga menjadi dampak positif dari penerapan model PAKEM di SMP Islam Sangatta Utara, terutama dikelas VII (tujuh) denga jumalah 17 orang.[11]
VI.   SIMPULAN
Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah disajikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
A. Implementasi Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, efektif, dan Menyenagkan (PAKEM) mempunyai dampak positif bagi perkembangan belajar siswa Karena melalui model PAKEM siswa tidak hanya diam mendengarkan penjelasan dari guru, tetapi ikut berperan aktif dan bebeas untuk mengutarakan hasil pemikirannya. Siswa juga menjadi kreatif dalam berbagai hal misalnya siswa dapat menata ruangan kelasnya dengan baik, sehingga tidak menimbulakan kejenuhan dalam belajar, hasil belajar siswapun juga meningkat.
B.   Hasil penerapan model PAKEM berdampak terhadap peningkatan mutu pembelajaran. Indikator peningkatan mtu tersebut adalah: Denagan penerapan PAKEM, siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran, siswa dapat mengembangakan potensii yang dimilikinya dan mengembangakan daya imajinasi secara maksimal, memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif, dengan adanya PAKEM hasil belajar lebih meningkat dengan baik dan guru dapat menciptakan metode-metode yang efektif, sehingga siswa lebih mudah memahami pelajaran.
Selain itu guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan dengan cara mengumpulkan data, menarik kesimpulan, menulis laporan serta pengamatannya sendiri.
C.  Kendala yang dihadapi ketika menerapkan PAKEM diantaranya adalah masih ada siswa yang hanya duduk dan diam mendengarkan ketika diskusi sedang berlangsung, sarana prasarana yang kurang memadai.
D.    Untuk menghadapi kendala yang dihadapi, guru memberikan beberapa solusi diantaranya adalah memberikan umpan kepada siswa baik berupa pertanyaan atau pernyataan, memberikan motivasi kepada siswa untuk berani mengemukakan pendapat, mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas.








DAFTAR PUSTAKA


Jamaludin, Pembelajaran yang Efektif: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Siswa, Jakarta: Proyek Sinkronisasi dan koordinasi Pembangunan Pendidikan Nasional Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2002.
Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: remaja Rosdakarya, 2005.
Tim Penyusun  Kamus  Pusat  Bahasa, Kamus  Besar  Bahasa Indonesia, Jakarata: Balai Pustaka, 2005, Cet III.
Silberman, Mel, Active Learning: 101 Strategi To Teach Any Subject, terj. Sadjuli, dkk, Yogyakarta: YAPPENDIS, 1996.
Hasil Wawancara dengan Ibu Irmawati selaku wakakurikulum di SMP Islam DDI pada Pukul 10.30 Wita tanggal 8 September 2016
Hasil Wawancara dengan  Bapak Rahmat selaku waka kesiswaan di SMP Islam DDI pada Pukul 10.00 Wita tanggal 11 September 2016








[1] Jamaludin, Pembelajarany yang Efektif: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Siswa, (Jakarta: Proyek Sinkronisasi dan koordinasi Pembangunan Pendidikan Nasional Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2002), hlm. 36.
[2] Moh. Uzer Usman, Menjadi Gurur Profesional, Bandung: remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 9.
[3] Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarata: Balai Pustaka, 2005) hlm. 23.
[4] Mel Silberman, Active Learning: 101 Strategi To Teach Any Subject, terj. Sadjuli, dkk, (Yogyakarta: YAPPENDIS, 1996), hlm. 5-6.
[5] Hasil Wawancara dengan Ibu Irmawati selaku wakakurikulum di SMP Islam DDI pada Pukul 10.30 Wita tanggal 8 September 2016.
[6] Hasil Wawancara, dengan Ibu Irmawati selaku wakakurikulum di SMP Islam DDI pada Pukul 10.30 Wita tanggal 8 September 2016.
[7] Hasil Wawancara dengan Ibu Irmawati selaku wakakurikulum di SMP Islam DDI pada Pukul 10.30 Wita tanggal 8 September 2016.
[8] Hasil Wawancara dengan Ibu Irmawati selaku wakakurikulum di SMP Islam DDI pada Pukul 10.30 Wita tanggal 8 September 2016.
[9] Hasil Wawancara dengan Bapak  Rahmat selaku waka kesiswaan di SMP Islam DDI pada Pukul 10.00 Wita tanggal 11 September 2016.
[10] Hasil Wawancara dengan  Nur Hikmah salah satu siswa kelas IX di SMP Islam DDI pada Pukul 11.20 Wita tanggal 8 September 2016.
[11] Hasil Wawancara dengan Muhammad Irfan selaku ketua kelas VII (tujuh) di SMP Islam DDI pada Pukul 10.30 Wita tanggal 11 September 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar