Tulisan
ini saya buat untuk merekonstruksi Pola berfikir perempuan yang selama ini
merasa bahwa dirinya selalu tidak mampu, tidak bisa, dan serba tidak bisa.
Mulai sekarang serba tidak bisa itu harus di hilangkan dan di buang. Sekarang Perempuan
harus bisa membuktikan bahwa dia bisa dan bisa. Perempuan harus menjadi subjek
pembangunan dimana ia terlibat dari segala aspek kehidupan baik di depan Publik
maupun tidak. Selama ini disadari
ataupun tidak disadari bahwa kualitas perempuan dalam pembangunan masih sangat
rendah, sehingga hal ini membuat kaum perempuan tertinggal dalam segala hal. Untuk
terlibat kedalam ruang publik perempuan harus mempersiapkan diri dengan terus
belajar dan mengasah soft skill,
sehingga secara tidak langsung kuliatas diri akan bertambah.
Salah
satu indikator integrasi perempuan dalam pembangunan adalah tingkat partisipasi
angkatan kerja (TPAK) perempuan disemua bidang lapangan kerja sebagai
politikus, PNS, karyawan, buruh perusahaan termasuk petani, hingga tahun 1998
saja mencapai 40,2 persen. Kondisi ini dapat dipahami begitu besar andil
perempuan dalam pembangunan nasional yang diprediksi akan terus meningkat dari
tahun ke tahun.
Women
In Development Approach (WID) yang diperkenalkan oleh United States Agency for
International Development (USAID) bahwa perempuan merupakan sumber daya yang
belum dimanfaatkan secara optimal untuk memberikan sumbangan ekonomi dalam
pembangunan. Ini berarti bahwa perempuan dan pembangunan telah menjadi sorotan
dunia internasional termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam kajian yang
lebih komprehensif.
Hubeis
(1985) mengatakan, analisis alternatif peran perempuan dalam mendorong
pembangunan dapat dilihat dari tiga aspek yakni (1) peran tradisi atau peran
domestik yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga. Perempuan yang berhasil
mengelola rumah tangga dengan baik akan menjadi inspirasi dan motivator bagi
pelaku pembangunan, (2) peran transisi yang berkaitan dengan garapan lahan
pertanian atau bekerja di usaha keluarga dan (3) peran kontemporer. Perempuan
memiliki peran di luar rumah tangga atau disebut wanita karier. Peran-peran ini
menunjukkan bahwa perempuan baik langsung maupun tidak langsung mempunyai
kontribusi yang besar terhadap pembangunan bangsa.
Pemerintah
telah menempatkan kaum perempuan sebagai partner yang manis bagi pembangunan.
Isu gerakan dan pemberdayaan perempuan yang berkembang berkisar dalam suatu
pemikiran bahwa perempuan sebagai sumber daya pembangunan, dengan kata lain
politik gender telah memakai pendekatan Women In Development dimana perempuan
terintegrasi sepenuhnya dalam derap pembangunan nasional.Konsep ini memberikan
porsi kepada kaum perempuan untuk lebih eksis meningkatkan peran sertanya dalam
pembangunan menuju bangsa yang sejahtera dan penuh kedamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar